Kamis, 03 Januari 2013

Kisah Umar bin Khattab RA

Ini adalah sebuah penggalanisi buku Al Bidayah wan Nihayah Masa Khulafaur Rasyidin, yang akan menukilkan beberapa kisah, perkataan dan tindak-tanduk Umar bin Khaththab sebagai seorang khalifah atau Amirul Mukminin (pemimpin umat Islam) ketika itu yang penuh hikmah. Tulisan ini sangat menggugah perasan yang membaca, tentang bagaimana seorang pemimpin yang sangat takut pada Allah, hidup sangat bersahaja, berhati lembut terhadap umatnya,dan memegang teguh amanah kepemimpinannya dengan sangat luar biasa.
Umar pernah berkata, Tidak halal bagiku harta yang diberikan Allah kecuali dua pakaian. Satu untuk dikenakan di musim dingin dan satu lagi digunakan untuk musim panas. Adapun makanan untuk keluargaku sama saja dengan makanan orang-orang Quraisy pada umumnya, bukan standar yang paling kaya di antara mereka. Aku sendiri hanyalah salah seorang dari kaum muslimin.
Jika menugaskan para gubernurnya, Umar akan menulis perjanjian yang disaksikan oleh kaum Muhajirin. Umar mensyaratkan kepada mereka agar tidak menaiki kereta kuda, tidak memakan makanan yang enak-enak, tidak berpakaian yang halus, dan tidak menutup pintu rumahnya kepada rakyat yang membutuhkan bantuan. Jika mereka melanggar pesan ini maka akan mendapatkan hukuman.
Jika seseorang berbicara kepadanya menyampaikan berita, dan ia berbohong dalam sepatah atau dua patah kalimat, maka Umar akan segera menegurnya dan berkata, Tutup mulutmu, tutup mulutmu! Maka lelaki yang berbicara kepadanya berkata, Demi Allah sesungguhnya berita yang aku sampaikan kepadamu adalah benar kecuali apa yang engkau perintahkan aku untuk menutup mulut.
Muawiyah bin Abi Sufyan berkata,Adapun Abu Bakar, ia tidak sedikitpun menginginkan dunia dan dunia juga tidak datang menghampirinya. Sedangkan Umar, dunia datang menghampirinya namun dia tidak menginginkannya, adapun kita bergelimang dalam kenikmatan dunia.
Pernah Umar dicela dan dikatakan kepadanya, Alangkah baik jika engkau memakan makanan yang bergizi tentu akan membantu dirimu supaya lebih kuat membela kebenaran. Maka Umar berkata, Sesungguhnya aku telah ditinggalkan kedua sahabatku (yakni Rasulullah dan Abu Bakar) dalam keadaan tegar (tidak terpengaruh dengan dunia), maka jika aku tidak mengikuti ketegaran mereka, aku takut tidak akan dapat mengejar kedudukan mereka.
Beliau selalu memakai jubah yang terbuat dari kulit yang banyak tambalannya, sementara beliau adalah khalifah, berjalan mengelilingi pasar sambil membawa tongkat di atas pundaknya untuk memukul orang-orang yang melanggar peraturan. Jika beliau melewati biji ataupun lainnya yang bermanfaat, maka beliau akan mengambilnya dan melemparkannya ke halaman rumah orang.